Senin, 14 November 2011



Harapan Pencinta Sepakbola



SEA Games XXVI secara resmi telah dibuka. Indonesia menargetkan untuk menjadi juara umum pada SEA Games kali ini. Untuk menjadi juara umum Indonesia paling tidak harus mampu mengumpulkan 32-38 persen raihan medali. Dengan jumlah persentase itu, maka diperkirakan sekitar 180-220 medali harus mampu dikumpulkan oleh kontingen Indonesia. Salah satu cabang olahraga yng dibidik untuk meraih emas adalah sepakbola.

Pada SEA Games XXVI ini, harapan pencinta sepakbola tanah air terhadap tim nasional U-23 dapat dikatakan sangat besar. Maklum saja, terakhir kali Indonesia mampu meraih medali emas di cabang sepakbola pada ajang SEA Games terjadi 10 tahun lalu, yaitu saat berlangsung SEA Games XVI di Manila, Filipina. Dalam sejarah perhelatan SEA Games, di cabang sepakbola Indonesia tercatat pernah dua kali meraih medali emas (1987, 1991), dua kali medali perak (1979, 1997), dan tiga kali medali perunggu (1981, 1989, 1999).

Harapan besar itu antara lain dapat terlihat dari hasil survei nasional yang dilakukan Developing Countries Studies Center (DCSC) Indonesia. Data survei menunjukkan bahwa sebesar 43,1 persen responden yakin tim nasional U-23 mampu meraih medali emas SEA Games. Hanya 14,5 persen responden yang mengatakan tidak yakin. Lalu, 42,4 persen responden lain mengatakan tidak tahu atau tidak menjawab. Survei nasional ini dilakukan dalam rentang waktu tanggal 12-20 Oktober 2011.

Hasil survei itu mengindikasikan bahwa publik luas masih memiliki harapan besar terhadap dunia persepakbolaan Indonesia, terutama tim nasional U-23. Agaknya, publik sudah merasa sangat jenuh dan tidak terlalu peduli dengan berbagai kemelut yang terjadi di tubuh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Hanya kabar tentang prestasi membanggakan tim nasional yang hendak publik dengar saat ini.

Lalu, bagimana peluang tim nasional Indonesia di ajang SEA Games kali ini? Selain harus menyisihkan tim kuat Malaysia dan Thailand, di Gup A Indonesia juga mesti bersaing ketat dengan tim kuat lain Singapura. Meskipun di timnas U-23 Singapura tidak terdapat pemain naturalisasi seperti timnas senior mereka, kekuatan Singapura tidak dapat dipandang sebelah mata. Mereka telah lama dipersiapkan melalui keikutsertaan di Liga Singapura (S-League) dengan nama Young Lions. Jika mampu lolos dari fase grup, “garuda muda” harus siap bertarung hidup mati di babak semifinal dengan salah satu dari tim penghuni Grup B, yaitu Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, Laos, Timor Leste, atau Myanmar.

Cukup berat memang tantangan Indonesia untuk lolos dari penyisihan grup. Namun, dengan materi pemain mumpuni dan persiapan matang di bawah asuhan pelatih berpengalaman Rahmad Dramawan, cukup terbuka peluang Indonesia untuk meraih medali emas cabang sepakbola pada ajang SEA Games XXVI. Apalagi dukungan publik Indonesia dipastikan akan melipatgandakan motivasi “garuda muda” Indonesia. Hanya saja mereka tidak boleh lengah dengan meremehkan lawan maupun sudah kalah mental terlebih dahulu.

Di luar itu, kita tentu berharap agar dukungan terhadap perhelatan bangsa-bangsa Asia Tenggara ini datang dari seluruh elemen bangsa Indonesia mengingat SEA Games tidak saja merupakan ajang unjuk kebolehan bagi para atlet Indonesia, tetapi juga merupakan kesempatan bagi suatu negara untuk memperlihatkan kemajuan yang telah dicapai. SEA Games XXVI merupakan kesempatan emas bagi bangsa Indonesia untuk membangun citra positif bangsa.***

Fathur Anas
Peneliti di Developing Countries Studies Center (DCSC) इंडोनेसिया

फ्रॉम ओकेज़ोने.com

Baca Selengkapnya...